Follow Us

Anies Baswedan Disindir Presiden Jokowi Soal Banjir di Jakarta, Reaksi Sang Gubernur jadi Sorotan

Andriana Oky - Minggu, 22 Desember 2019 | 20:45
 
Anies Baswedan enggan berkomentar banyak mengenai komentar Jokowi soal banjir Jakarta
kompasiana

Anies Baswedan enggan berkomentar banyak mengenai komentar Jokowi soal banjir Jakarta

GridPop.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini tengah menjadi sorotan publik.

Anies Baswedan menjadi sorotan publik atas kontroversi beberapa kebijakan dan komentar-komentarnya terkait kondisi di ibu kota.

Memasuki musim penghujan, salah satu masalah yang menjadi paling disorot di ibu kota adalah beberapa genangan air yang terjadi di beberapa daerah.

Tak hanya mendapat perhatian dari warga DKI Jakarta saja, rupanya genanagan air di beberapa wilayah di Jakarta juga ikut disorot oleh Presiden Jokowi.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Presiden Jokowi sempat mengomentari genangan yang muncuk di sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Dituding Sindir Anies Baswedan Lewat Foto, Pandji Pragiwaksono Tak Tinggal Diam Hingga Bongkar Fakta Tak Terduga: Aneh Lu!

Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan pembersihan selokan dan pelebaran Ciliwung.

"Sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," ujar Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan Anies soal pengelolaan pintu air di Ibu Kota.

Selain itu, juga terkait pentingnya pengerukan waduk. "Manajemen pengelolaan pintu air termasuk pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti Waduk Pluit dan lainnya," ujar Jokowi.

Baca Juga: Dibully Karena Ajak Anies Baswedan untuk Diskusi Terkait Anggaran Pemprov DKI Jakarta, Tompi: Gue Komentar Baik-baik Aja Diserbu Netijen dengan Super Kasar

Di sisi lain, Ketika ditanyakan hal ini, Anies hanya tersenyum dan enggan menjawab sambil berlalu.

"Cukup ya," ucap Anies singkat, di gudang beras PT Food Station, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2019).

Anies lalu segera menuju mobil dinasnya yang saat itu sudah disiapkan oleh para pengawal.

Di saat Anies tak memberi jawaban apa-apa, Kepala Dinas SDA Juaini berujar, waduk-waduk di Jakarta sudah dikeruk sejak Juni 2019, sebelum memasuki musim hujan.

"Sudah dari bulan Juni. Sebelum disuruh, kami sudah kerjakan duluan, enggak pakai disuruh," ujar Juaini saat dihubungi, Rabu (18/12/2019).

Baca Juga: Umbar Janji Atasi Kemacetan hingga Alokasi Dana Rp 571 Triliun, Inilah Rencana Anies Baswedan untuk Jakarta saat Ibu Kota Negara Pindah

Waduk-waduk di lima wilayah kota masih dikeruk hingga kini. Selain mengeruk waduk yang ada, Pemprov DKI juga membangun sejumlah waduk baru, seperti Waduk Kampung Rambutan I dan II, Sunter, dan Pondok Ranggon.

Dinas SDA juga mengeruk saluran-saluran air.

"Meskipun tidak hujan, karena memang sudah tugas rutin kami, SDA, mengeruk tetap jalan terus, kali, sungai, saluran-saluran PHB (penghubung), maupun saluran di jalan lingkungan," ucap Juaini.

Sebelumnya, Anies sendiri sempat membandingkan dampak banjir Jakarta pada tahun 2015 dengan yang terjadi pada 2019.

Kembali melansir dari Kompas.com (29/04/2019), Anies menyebut, pada 2015 ada sekitar 230.000 orang yang mengungsi akibat banjir.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebal dan Geram Atas Pergub Reklamasi Peninggalan Ahok, Ini Penyebabnya

Sementara pada 2019, jumlah pengungsi tak sebanyak dulu, yaitu 1.600 warga yang mengungsi.

"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan.

Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Anies mengatakan, volume air di hulu sungai perlu dikendalikan dengan dibangunnya waduk-waduk.

"Begitu hujan ya langsung mengalir kalau itu dibuatkan waduk-waduk maka volume air yang turun akan terkendali.

Baca Juga: Susuri Gang Sempit, Anies Baswedan Turut Gotong Keranda Jenazah Petugas Kebersihan yang Meninggal Usai Ditabrak Pengendara Motor

Itulah jangka pendek yang harus segera dituntaskan," lanjutnya.

Dengan begitu, warga bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini tercatat, warga yang berada di pengungsian tersisa di empat lokasi.

"Artinya air surutnya sudah cepat, masyarakat bisa kembali beraktivitas dan kita juga merasa bersyukur karena pada Jumat pagi permukaan air laut surut sehingga kita bisa mengelola air di Jakarta lebih baik," ujarnya. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular