Follow Us

6 Fakta Mengejutkan Ayah Perkosa Anak Kandung Selama 5 Tahun, Dipicu Rasa Iri hingga Dihamili Pacar

Veronica S - Selasa, 12 Februari 2019 | 12:06
 
Setubuhi Anak - Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar melakukan konferensi pers terkait persetubuhan dan pencabulan anak dibawah umur di Mapolres Demak, Senin (11/2/2019).
Tribunjateng/Alaqsha Gilang Imantara
Tribunjateng/Alaqsha Gilang Imantara

Setubuhi Anak - Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar melakukan konferensi pers terkait persetubuhan dan pencabulan anak dibawah umur di Mapolres Demak, Senin (11/2/2019).

Kendati ER sudah berusaha menolak namun wanita ini tak kuasa lolos dari ancaman ayah kandungnya tersebut.

Hingga tepat pada Senin (21/1/2019) lalu ER harus kembali melayani nafsu sang ayah.

Baca Juga : Pria di Sulawesi Gagal Perkosa Gadis 16 Tahun Karena Digigit Semut di Semak-Semak

HN pun tega memperkosa sang anak di kamar mandi di rumahnya.

"Saya sering memaksa korban untuk melakukan persetubuhan di saat istri saya sudah berangkat kerja atau di pagi hari. Saya melakukan persetubuhna dengan korban setiap seminggu 1 kali selama 5 tahun," terang sang pelaku HN.

Dikutip dariTribunews.com, pelaku yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu tega dan tak takut dosa mencabuli dan menyetubuhi anak perempuannya sendiri sejak Januari 2013 atau saat usia ER masih berusia 17 tahun.

Baca Juga : Bikin Nangis, Ini Postingan Terakhir Wanita yang Diperkosa di Atas Spring Bed Sebelum Dibunuh dan Jasadnya Dibakar

2. Sang ayah mengaku iri terhadap pacara ER

Petaka ini juga berawal saat HN mengajak putrinya utnuk bersetubuh dengan dirinya sambil mengancam lantaran iri.

Pelaku HN mengaku iri terhadap pacar ER.

"Ayo ER, koe nek rak gelem tak antemi, anakmu ta pateni. (ayo bersetubuh ER, aklau kamu tidak mau saya setubuhi tak pukuli, anakmu juga akan saya bunuh)," kata HN.

Baca Juga : Sadis, Wanita Asal Indralaya Ini Diperkosa di Atas Spring Bed Sebelum Dibunuh dan Dibakar

Source : Tribunnews.com Tribun Jateng

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular