Serangan sakit kepala hipnik berlangsung antara 15 menit hingga 4 jam.
Kondisi tersebut bisa terjadi berulang atau bahkan berbulan-bulan.
Ciri-ciri utama sakit kepala hipnik yaitu terbangun di malam hari minimal 10 kali dalam sebulan.
Selain itu, seseorang mungkin merasa mual, nyeri berdenyut, hingga mata dan hidung berair akibat sakit kepala hipnik.
Jika Anda sering mengalami sakit kepala di malam hari, kemungkinan penyebabnya adalah 4 kondisi di atas.
Untuk memastikan kondisi Anda, kunjungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Dokter mungkin akan menanyakan seberapa sering sakit kepala di malam hari terjadi, berapa lama, hingga tingkat keparahan untuk melakukan diagnosis.
Cara mengatasi sakit kepala di malam hari
Sakit kepala di malam hari bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan sesuai kondisi Anda.
Baca Juga: Sering Kram Perut Usai Hubungan Intim? Buruan Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Analgesik over-the-counter (OTC), seperti Tylenol (acetaminophen) dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ibuprofen dan aspirin biasanya digunakan untuk mengurangi keluhan akibat sakit kepala tegang dan migrain.
Sementara itu, beberapa obat untuk mengobati sakit kepala hipnik yaitu melatonin, sibelium, tivorbex, hingga topamax.