"Akibatnya, mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas perawatan diri seperti olahraga, makan sehat, istirahat, tidur, dan qulity time dengan pasangan," tambahnya.
Lyda juga mengatakan bahwa masalah finansoal juga kerap menjadi sumber stres dan kecemasan bagi generasi sandwich.
Sebab, mereka membutuhkan banyak biaya untuk menafkai keluarga kecil dan orang tua mereka.
"Generasi sandwich juga sering dihantui oleh kesepian, terisolasi, dan perasaan sendiri karena mereka harus bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga, diri sendiri, dan keluarga kecilnya," ucap Lyda.
Semua hal tersebut juga bisa memicu kelelahan, yang lambat laun memicu depresi, kecemasan, dan berbagai gangguan kesehatan mental.
Bagaimana cara mengatasi generasi sandwich?
Jika dibiarkan berlarut-larut, beban yang Anda tanggung sebagai generasi sandiwch akan merusak diri Anda sendiri.
Bagaimanapun Anda juga perlu memikirkan kebutuhan diri. Nah, untuk mengatasi berbagai beban atau tekanan mental selama menjadi generasi sandwich, Anda bisa melakukan tips berikut:
1. Prioritaskan perawatan diri
Luangkan waktu dan tetapkan batasan untuk diri sendiri dan orang lain.
"Jika Anda membiarkan diri Anda terus bekorban untuk orang lain, maka diri Anda sendiri akan hancur. Tetunya Anda juga tidak akan bisa merawat siapapun," ucap Lyda.