Kondisi ini juga akan mengubah struktur otot jantung sehingga bisa mengganggu kerja jantung untuk memompa darah.
Namun menurut Cleveland Clinic, sindrom patah hati berbeda dengan serangan jantung karena kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan jantung secara permanen.
Penderita sindrom patah hati juga bisa sembuh total dalam waktu yang lebih cepat.
Baca Juga: Daftar 52 Lagu yang Viral di TikTok Sepanjang Bulan Mei 2023, Ada Lagu Mahalini hingga Last Child
Kapan harus ke dokter?
Gejala sindrom patah hati mirip dengan gejala serangan jantung, seperti nyeri di dada dan napas pendek.
Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika rasa nyeri di dada tiba-tiba datang dan tidak kunjung membaik.
Anda juga perlu segera ke dokter ketika irama jantung meningkat atau tidak beraturan, atau memiliki napas pendek.
Dengan mengetahui penyebab sindrom patah hati tersebut, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
Hindari melakukan diagnosis pribadi karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi yang dialami merupakan gejala sindrom patah hati atau serangan jantung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Penyebab Sindrom Patah Hati, Tak Hanya Hubungan Asmara"