Follow Us

Bukan Hanya Perihal Kisah Asmara, Ini Cara Mengatasi Sindrom Patah Hati dengan Bantuan Medis

Veronica S, Grid. - Jumat, 02 Juni 2023 | 15:16
 
Namun siapa sangka, sindrom patah hati ternyata tidak melulu perihal kisah asmara yang sering dialami banyak orang.
Pexels
Pexels

Namun siapa sangka, sindrom patah hati ternyata tidak melulu perihal kisah asmara yang sering dialami banyak orang.

GridPop.ID - Sindrom patah hati atau broken heart syndrome sering dikaitkan dengan kandasnya hubungan asmara.

Namun siapa sangka, sindrom patah hati ternyata tidak melulu perihal kisah asmara yang sering dialami banyak orang.

Umumnya, sindrom patah hati disebabkan lantaran situasi yang memicu stres hingga emosi yang ekstrem.

Namun, kondisi ini juga bisa dipicu oleh penyakit yang lebih serius sehingga perlu diatasi secara medis.

Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab sindrom patah hati berikut ini.

Penyebab sindrom patah hati

Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab sindrom patah hati tidak diketahui secara pasti.

Namun, banyak ahli yang berpendapat bahwa hormon stres yang diproduksi setelah mengalami situasi tertentu atau merasakan emosi yang ekstrem, bisa memicu kerusakan jantung sementara, seperti:

  • Mengalami gangguan kesehatan yang tiba-tiba terjadi, seperti serangan asma
  • Melakukan prosedur operasi yang berat
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Frustasi Tak Diterima Kerja, Pejuang Loker Wajib Tahu

  • Patah tulang yang tiba-tiba dialami
  • Kematian orang yang dicintai, atau jenis kehilangan yang lainnya
  • Berada pada situasi yangt memicu argumen yang intens
Konsumsi obat juga terkadang bisa memicu terjadinya sindrom patah hati, seperti:

  • Obat untuk kondisi gawat darurat yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi atau serangan asma yang parah
  • Beberapa jenis obat untuk mengatasi gangguan kecemasan
  • Dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat
  • Jenis obat-obatan terlarang, seperti kokain
Beberapa kondisi dan konsumsi obat-obatan tersebut bisa menyempitkan arteri di jantung untuk sementara sehingga menyebabkan nyeri dada yang tiba-tiba yang mirip dengan gejala serangan jantung.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular