Terkait hal ini, ia menuturkan saat pihaknya menerima laporan adanya rudapaksa yang dilakukan oleh guru pesantren di Kota Bandung, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan orangtua korban.
Dilansir dari Tribun Jabar,menurutnya sebagian orangtua korban tidak mengetahui masalah yang menimpa anaknya.
"Semua orangtua syok begitu mengetahui permasalahan yang menimpa anaknya, setelah diberi pemahaman dan pendampingan, akhirnya para orangtua bisa menerima permasalahan tersebut," ungkapnya.
Diah menjelaskan P2TP2AGarutsaat ini fokus melakukan pendampingan terhadap para korban.
Semua korban yang berasal dariGarutsaat ini sudah berada di rumah orangtuanya diGarutdan sedang menjalani terapi psikologi.
"Upaya-upaya reintegrasi korban untuk kembali ke lingkungannya pun dilakukan dengan pendekatan ke aparat pemerintahan desa dan tokoh masyarakat hingga para korban akhirnya bisa kembali ke rumahnya," ucapnya.
GridPop.ID (*)