Namun mereka masih bisa membawa KRN dananaknya pulang ke rumah.
Korban masih harus menjalani rehabilitasi di panti asuhan diMadiunselama beberapa hari.
Hanya saja, saat pertama bertemu di kantor polisi, OV yang sudah lama memendam rindu tidak bisa memelukanakperempuanya itu.
Keengganananaknya dipeluk bukan tanpa sebab, OV mendugaanaknya masih dalam pengaruh doktrin DN.
Walaupun demikian, OV dan suaminya siap merawat KRN dananaknya.
Jika tetap menolak untuk tinggal bersama, OV akan mencarikan pondok pesantren bagi KRN.
Karena saat masih SD, KRN ingin masuk pondok pesantren untuk menjadi seorang penghafal Al-quran.
Saat ini BTW dan OV tinggal dan mengontrak rumah di pinggiran KotaMadiun, mereka kembali membukatambal bandengan bantuan modal dari orang lain.
Dia mengungkapkan setelah kejadian itu, rumah, dua mobil dan aneka peralatantambal bandan bengkel pun hilang.
Rumahnya yang baru dibeli saat itu dengan modal dicicil terpaksa harus dikembalikan ke pengembang karena sudah tidak sanggup lagi membayarnya.
Kini di rumah kontraknya yang sederhana, BTW tinggal bersama istri dan tigaanak-anaknya yang masih kecil.