Nah, saat itulah masyarakat setempat datang dan memaksa tulang saya dan terjadilah aksi yang sangat tidak manusiawi itu. Kejadiannya pada Kamis, 22 Juli 2021," kata Jhosua.
Ia menambahkan bahwa pamannya diseret dalam kondisi tubuh yang terikat, lalu dipukuli layaknya hewan.
"Saya sangat miris sekali. Makanya saya posting di Instagram biar ada keadilan buat tulang saya. Dan ini harus diproses secara hukum," ujar Jhosua.
"Covid-19 bukanlah aib. Jadi minimnya informasi yang membuat masyarakat seperti itu.
Dan saya sangat berharap kejadian itu bisa diusut tuntas, apalagi informasi ada aparat desa yang juga ikut melakukan dalam video tersebut." ujar Jhosua.
Dilansir dari Tribunmedan.com, Joshua sebelumnya memviralkan video sang paman yang mengalami penganiayaan oleh warga setempat lantaran menolak Salamat melakukan isoman di rumah.
"Dia kembali lagi kerumahnya tetapi masyarakat tidak terima. Malah masyarakat mengikat dan memukuli dia.
Seperti hewan dan tidak ada rasa manusiawi," tulis Jhosua di akkun instagram miliknya.
"Kami dari pihak keluarga tidak menerima dan ini tidak manusiawi lagi. Perlu adanya edukasi dari pemerintah untuk masyarakat tentang Covid-19," tambahnya.
Ia pun berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan pihak berwajib segera menindaklanjuti kejadian ini.