Meski kedengarannya aneh, tetapi itu benar adanya.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Penyakit Ganas, Mulai Sekarang Hindari Konsumsi Nasi Goreng Berbarengan dengan Timun!
Alih-alih membuang kaldu sisa setiap malam, pemilik Wattana Panich dengan hati-hati menyaringnya dan menyimpannya untuk digunakanpada sup dalam jumlah hari berikutnya.
Mereka telah melakukan ini setiap hari selama lebih dari empat dekade dan menganggapnya sebagai rahasia utama untuk hidangan lezat mereka.
Wattana Panich mengandalkan metode memasak lama yang dikenal sebagai "rebusan abadi" atau "rebusan pemburu" yang pada dasarnya melibatkan membiarkan rebusan didihkan terus-menerus sambil menambahkan bahan-bahan baru ke dalamnya.
Ini memastikan bahwa kaldu menyerap sebanyak mungkin rasa dari bahan-bahannya, membuat hidangan yang digunakannya benar-benar lezat.
Prinsipnya sederhana, semakin lama kaldu mendidih, semakin baik.
Tetapi restoran ini menuju ke arah yang lebih ekstrim.
Menurut BK Magazine, para koki di Wattana Panich mendinginkan kaldu sisa setiap malam dan menyimpannya di lemari es untuk mencegah pembusukan.
Ini digunakan sebagai bahan untuk rebusan hari berikutnya.
Para juru masak menambahkan sekitar 25 kg daging sapi ke rebusan setiap hari, rasa yang meresap ke dalam kaldu yang sudah berumur puluhan tahun, terus-menerus meningkatkan rasanya.