Follow Us

Setelah 18 Tahun, Fenomena Bulan Merah Super Kembali Terlihat di Indonesia Saat Hari Raya Waisak pada 26 Mei 2021 Mendatang

Luvy Octaviani - Jumat, 21 Mei 2021 | 12:32
 
Gerhana Bulan Total Perige atau Super Blood Moon
pixabay
pixabay

Gerhana Bulan Total Perige atau Super Blood Moon

GridPop.ID - Hari Raya Waisak selalu dirayakan oleh umat Buddha tiap tahunnya.

Dikutip dari laman kompas.com, dalam perayaan Waisak, diperingati tiga peristiwa dengan nama Trisuci Waisak.

Peristiwa Trisuci Waisak, yaitu:

1. Lahirnya Pangeran Siddharta

Pangeran Siddharta merupakan anak seorang raja, yaitu Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya.

Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi.

Baca Juga: Tak Bermaksud Mendahului Takdir, Peramal Kondang Terawang Jenis Kelamin Jabang Bayi Usai Nagita Slavina Hamil hingga Singgung Perubahan Sikap Raffi Ahmad Pada Istri Serta Anaknya

Lahirnya Siddharta ke dunia sebagai calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung

Pada usianya ke-35 tahun, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada saat bulan Waisak.

3. Parinibbana

Buddha Gautama parinibbana atau wafat di Kusinara dalam usia 80 tahun pada 543 Sebelum Masehi.

Meski tahun ini Hari Raya Waisak kembali dirayakan di tengah pandemi virus corona, namun perayaan Umat Buddha ini akan terasa begitu spesial.

Pasalnya, fenomena Bulan Merah Super atau Gerhana Bulan Total, kembali akan menampakkan dirinya di langit Indonesia.

Dilansir dari laman tribunnews.com, Gerhana Bulan Total akan nampak di langit Indonesia saat Hari Raya Waisak, yaitu pada 26 Mei 2021.

Disebutkan, Gerhana Bulan Total kali ini akan sangat spesial.

Baca Juga: Makan Hati Ditipu Pria Beristri Serta Telan Pil Pahit Gagal Nikah, Nasib Artis Seksi Ini di Luar Dugaan hingga Pilih Jualan Daging Demi Sambung Hidup

Hal itu disebabkan karena gerhana Bulan kali ini beriringan dengan terjadinya Perige.

Dikutip dari laman resmi LAPAN, Perige adalah fenomena ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi.

Puncak terjadinya Gerhana Bulan Total di Indonesia pada pukul 18.18.43 WIB.

Sementara puncak Perige akan terjadi pada pukul 08.57.46 WIB.

Oleh sebab itu, Gerhana Bulan Total kali ini bisa juga disebut dengan Bulan Merah Super, mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (Apoge).

Sementara kecerahannya lebih terang 15,6% dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika Apoge.

Selain itu, durasi fase total gerhana kali ini cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik.

Gerhana Bulan Total kali ini juga bertepatan dengan detik-detik Waisak, yakni pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30 WIB

Pada dasarnya, detik-detik Waisak terjadi ketika Purnama Waisak atau disebut juga Waisaka Purnima yang selalu jatuh pada tanggal 15 suklapaksa di bulan Waisaka.

Baca Juga: Gelar Resepsi Tertutup Dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Terungkap Deretan Kerajaan Bisnis Ustaz Abdul Somad yang Jadi Ladang Uangnya Sebelum Persunting Fatimah Az Zahra

Pada saat bulan purnama, Matahari dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus, sedemikian rupa sehingga cahaya Matahari dapat menerangi permukaan Bulan secara maksimal dengan bumi berada di antara keduanya.

Jadi, Matahari dan Bulan membentuk sudut 180° satu sama lain dalam peredarannya.

Saat kedua benda langit tersebut tepat membentuk sudut 180° di hari Waisak dikenal sebagai detik-detik Waisak.

Dengan kata lain, detik-detik Waisak merupakan puncak bulan purnama pada bulan Waisaka menurut penanggalan India yang didasari oleh peredaran Bulan.

Keputusan merayakan Trisuci ini diatur dalam Konferensi World Fellowship of Buddhists (WFB).

Terjadi Terakhir saat Waisak di Indonesia Pada 2003

Gerhana Bulan Total yang beriringan dengan Hari Raya Waisak dalam seabad terakhir, pernah terjadi pada 24 Mei 1910, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.

Baca Juga: Arya Saloka Mendadak Banjir Hujatan, Netizen Sebut Suami Putri Anne Sombong Gegara Hal Ini:Gak Tau Bisa Terkenal Lagi Apa Ga Ya

Fenomena ini akan terjadi kembali pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087 dan 29 Mei 2106.

Bahkan, pada 16 Mei 2023 merupakan salah satu di antara dua Bulan Super Merah yang terjadi ketika Hari Raya Waisak di abad ke-21 selain 26 Mei 2021.

Bulan Super Merah yang beriringan dengan Hari Raya Waisak, pernah terjadi sebanyak empat kali pada abad ke-19, yakni pada 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844 dan 21 Mei 1845.

Fenomena ini berulang setiap 195 tahun sekali akan terjadi kembali pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217 dan 16 Mei 2394. GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular