Bagaimana tidak, ia menjadi artis yang paling populer dan menyaingi artis papan atas lainnya, seperti Netty Herawati, Elya Rossa, dan lain-lain.
Film pertama yang Titin bintangi adalah pada tahun 1953 dengan judul 'Putri Solo'.
Film itulah yang membuat nama Titin laris manis dan industri hiburan Indonesia pada saat itu, dan Titin sendiri lantas dibanjiri job.
Selain itu, namanya juga kerap membintangi beberapa film yang diberi nama 'box office' di masa itu.
Namun siapa sangka, setelah dipuja-puja, Titin Sumarni mengalami masa sulit.
Film terakhir yang dia bintangi berjudul Janjiku pada tahun 1956. Setelah itu dia tak muncul lagi di dunia perfilman.
Tak hanya kariernya yang meredup, Titin Sumarni juga kurang beruntung dalam hal asmara.
Titin 5 kali dia kawin ceraidan memiliki satu anak laki-laki dari masing-masing suaminya.
Seperti yang pernah dimuat dalam buku karangan Lingga Wisjnu berjudul Rahasia hidup RA Titin Sumarni, pada awal ketenarannya dia bercerai dari Mustari, suami tertinggi yang seorang pegawai negeri biasa.
Setelah bercerai, Titin kemudian menikah lagi dengan Saerang, seorang pengusaha kaya dari Sulawesi Utara.