Follow Us

Mengenal Anosmia, Delirium, dan Parosmia, 3 Gejala Baru Covid-19 dan Dampaknya Bagi Tubuh Penderita

Arif B, None - Rabu, 06 Januari 2021 | 16:00
 
(ilustrasi) Gejala Covid-19
E+
istock

(ilustrasi) Gejala Covid-19

Menurutnya, anosmia pada kasus infeksi SARS-CoV-2 tidak akan merusak sirkuit penciuman secara permanen dan menyebabkan anosmia terus menerus.

Baca Juga: Akui Hubungan Terlarangnya 4 Tahun Silam, Pakar Ekspresi Justru Sebut Michael Yukinobu Sembunyikan Dua Emosi Ini: Tidak Ada Hubungannya Sama Gentleman Atau Tidak

Sehingga ketika sudah pulih, besar kemungkinan untuk indra penciuman pasien kembali.

Sementara itu, beberapa penelitian mengisyaratkan bahwa anosmia pada Covid-19 berbeda dengan anosmia yang disebabkan oleh infeksi virus lain, termasuk oleh virus corona lain.

Pada pasien Covid-19 biasanya pemulihan indra penciuman terjadi dalam waktu beberapa minggu.

Baca Juga: Jadi Wakil Rakyat dengan Gaji Rp 60 Juta, Mulan Jameela Sempat Kena Peringatan dari KPK Gegara Barang Mewah Ini

Masa pemulihan ini jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari anosmia yang disebabkan oleh infeksi virus lain yang diketahui secara langsung merusak neuron sensorik penciuman.

2. Delirium

Mengutip Kompas.com, 11 Desember 2020, para peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC), Barcelona, Spanyol, merilis sebuah studi pada awal November 2020.

Studi tersebut menyatakan bahwa delirium menjadi salah satu gejala yang muncul pada penderita Covid-19, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia).

Delirium adalah perubahan tiba-tiba yang terjadi pada fungsi mental seseorang.

Gangguan ini menyebabkan perubahan cara berpikir dan perilaku serta tingkat kesadarannya.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular