Ervina mengakui, saat itu ia sangat takut anaknya ke Jakarta. Karena yang ia lihat di televisi, aksi unjuk rasa di sana berlangsung sangat ricuh.
Apalagi, anaknya itu tak mengangkat telepon dan membaca pesan darinya untuk segera pulang.
Teman dari anaknya yang coba ia hubungi pun tak mengangkat teleponnya. Hal itu membuatnya semakin khawatir.
Ia takut anaknya menjadi korban dalam aksi kericuhan tersebut.
"Ya takut kenapa kenapa saja kan kalau ke sana (ke Jakarta) kan lagi rusuh juga itu," ucap dia.
Keesokan harinya, dia pun kaget ketika mendapat pesan dari anaknya bahwa sedang berada di Polres Metro Bekasi Kota.
Saat itu bunyi pesan anaknya, "bu minta jemput, aku di Polres Bekasi, ibu bawa KK".
Melihat pesan itu, ia langsung lemas. Sebab selama ini anaknya tidak pernah berurusan dengan hukum.
"Saya langsung lemas, dia itu rajin shalatnya. Kayak bukan dia banget, orang shalat dhuha aja sering kok. Dia mah enggak pernah lepas pengawasan saya sebenarnya, cuma entah kenapa dia bisa sampai sini gitu (Polres)," kata dia.
116 pelajar ditangkap di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (10/10/2020)