2. Video direkam warga
Menurut didik, pihaknya menyadari ada keanehan saat pemakaman usai melihat video yang dikirim melalui Whatsap pada 17 September 2020 sekira pukul 14.00 WIB.
Video itu yang merekam bukan petugas Tim pemakaman Covid-19 melainkan warga setempat.
"Saya sendiri juga baru tahu saat pemakaman itu ada suara perempuan tertawa dari video kiriman dan memang tim kita ada satu wanita namun tidak mungkin tertawa saat proses pemakaman yang itu sakral," ungkapnya.
3. Tidak ada wanita lain kecuali petugas
Didik menuturkan pemakaman melibatkan tujuh petugas pemakaman Covid-19 dari relawan PMI yaitu tujuh orang termasuk satu perempuan, tim Puskesmas 3 orang dan satu pihak keluarga. Ia juga terlibat sebagai tim pemakaman yang mengenakan baju Hazmat dan APD lengkap.
Bahkan, aba-aba ketika mengangkat peti jenazah itu berasal dari suaranya.
"Tidak ada wanita lain kecuali petugas pemakaman yang merekam itu adalah warga di sana sedangkan pihak keluarga tidak ada yang mendekat semuanya menjauh. Prosesi pemakaman usai Maghrib lokasinya di Kabupaten Mojokerto," terangnya.
Menurut dia, pihaknya tetap beranggapan positif dalam menyikapi adanya kejadian ini lantaran rekaman dalam video itu merupakan produk teknologi bisa saja dubbing atau lainnya.
"Memang ada yang keganjilan karena suara tertawa wanita ini tidak terlalu keras begitu," tandasnya.