GridPop.ID - Pandemi corona masih belum berakhir.
Di tengah pandemi ini masih saja ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mencoba mencuri kesempatan.
Beberapa waktu lalu media sosial sempat dihebohkan dengan kasus pemerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum lewat rapid test.
Kasus ini ini diunggah oleh korban yang berinisial LHI di akun Twitternya.
Dilansir dari Wartakotalive.com, diungkapkan kasus pemerasan dan pelecehan ini dilakukan oleh seorang dokter berinisial EF.
Dari unggahan tersebut, LHI mengaku mendapat tawaran dari petugas rapid test di Bandara Soekarno Hatta yang mengaku bisa mengakali agar hasil rapid testnya negatif.
Korban mengaku sebelumnya dia pernah swab test dan hasilnya negatif. Tapi ketika hendak pergi ke Nias, dia mencoba rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.
Tapi entah kenapa hasilnya reaktif, lalu muncul tawaran mengakali rapid test dengan biaya jutaan rupiah.
Tak hanya itu saja, oknum petugas medis yang melakukan rapid test itu bahkan mencium dan memegang tubuh korban.
Penyidik sejauh ini sudah memeriksa 15 orang saksi dalam kasus yang menimpa LHI saat menjalani rapid test di Bandara Soetta.