Follow Us

Soekarno Ditodong Pistol Supaya Menandatangani Supersemar, Ajudan Langsung Sigap Ambil Senjata saat Presiden Pertama Terancam Nyawanya

None - Kamis, 12 Maret 2020 | 11:45
 
Presiden RI ke I Soekarno dan Jenderal Soeharto
Arsip Kompas.com
Arsip Kompas.com

Presiden RI ke I Soekarno dan Jenderal Soeharto

Mengetahui adanya pasukan liar tersebut, Soekarno sempat panik.

Ia lantas meninggalkan rapat dan menyerahkan kepemimpinan rapat kepada Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Johannes Leimena.

Bung Karno kemudian naik helikopter menuju Istana Bogor agar mendapat pengamanan yang lebih terjamin.

Sore harinya tiga orang jenderal menemui Soekarno di Istana Bogor.

Ketiganya yakni Mayjen Basoeki Rachmat, Brigjen M Jusuf, dan Brigjen Amirmachmud.

Letjen TNI M.Jusuf (kiri) dan Letjen TNI Amir Machmud, keduanya saksi dimana Supersemar ditandatangani oleh Soekarno
KOMPAS
KOMPAS

Letjen TNI M.Jusuf (kiri) dan Letjen TNI Amir Machmud, keduanya saksi dimana Supersemar ditandatangani oleh Soekarno

Disinyalir ada juga kehadiran perwira tinggi lainnya yakni Maraden Panggabean.

Baca Juga: Pekerjakan 55 Orang Karyawan, Raffi Ahmad Rogoh Kocek Capai Rp 100 Juta Lebih untuk Gaji: Ya Lebih Dari 100 Juta!

Soekardjo Wilardjito, ajudan Soekarno mengatakan saat itu ditodong pistol FN 46 oleh Panggabean sehingga Bung Karno dalam keadaan tertekan saat menandatangani Supersemar.

Soekardjo juga lantas mencabut pistolnya karena keselamatan presiden terancam.

Menurut Soekardjo, Soekarno tetap bersedia menandatangani Supersemar karena tak ingin ada pertumpahan darah dan berharap mandat itu akan dikembalikan padanya.

Baca Juga: Nia Ramadhani Titipkan Buah Hatinya karena Hendak Liburan Bareng Suami, Anaknya Justru Panggil Sosok Ini 'Mami' hingga Tak Ingat Ibu Kandungnya Sendiri

Source : Sosok.id

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular