GridPop.ID- Surat Perintah Sebelas Maret atau dikenal sebagai Supersemar pada tahun tahun 1966 identik dengan jatuhnya Orde Lama yang dipimpin Soekarno.
Hingga saat ini, momen Supersemar tercatat sebagai salah satu sejarah penting di Indonesia karena kontroversial.
Dimulai dari Supersemar ini, Soeharto pun akhirnya melengserkan Soekarno hingga akhirnya menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia.
Dalam Supersemar, tertulis jika Soekarno menyetujui Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang perlu dilakukan untuk memulihkan keamanan negara lantaran G30S/PKI 1965.
Dengan 'Surat Sakti' ini, Soeharto langsung bertindak cepat dengan mengerahkan militer Indonesia untuk menggulung sisa-sisa kekuatan PKI di Tanah Air.
PKI juga langsung dicap sebagai organisasi terlarang di Indonesia.
Setali tiga uang, Supersemar juga digunakan Soeharto untuk mengikis kekuasaan Soekarno.
Sadar akan potensi dirinya terguling, Soekarno kemudian mengemukakan pidato Proklamasi HUT RI 17 Agustus 1966 tentang apa itu Supersemar.
"Dikiranya SP 11 Maret itu suatu transfer of authority, padahal tidak," kata Soekarno dalam pidato berjudul "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah" seperti dikutip dari Kompas.