Ancaman pembunuhan itu disadari Risma ketika secara mendadak ada truk yang melaju kencang menuju arahnya.
Beruntung, Risma refleks menghindar dan melompat ke samping tempatnya berdiri, sampai akhirnya bagian kepalanya membentur aspal.
Tak berhenti di situ, ancaman yang dialami Risma terus berlanjut tatkala dirinya sempat menitipkan anaknya yang masih usia sekolah ke gurunya.
Bahkan, ada ular misterius yang masuk ke rumahnya saat dia masih kerja.
Kemudian ular tersebut diusir oleh anaknya yang kedua.
"Anak saya nomor dua itu indigo. Jelang Maghrib ada ular, itu bukan mamaku itu, kamu pulang aja. Balik ularnya, itu kata dia," ujar Risma.
Kendati berulang kali mengalami hal kurang mengenakan, Risma mengambil pelajaran dari ancaman yang dialaminya.
Kejadian tersebut dilewati Risma secara perlahan hingga menegaskan ancaman dan tantangan harus dihadapi.
Risma menyebut bahwa tidak perlu takut untuk menghadapi berbagai tantangan, terlebih katanya, banyak yang bisa dilakukan oleh seorang perempuan.
Ia pun menilai bahwa anggapan perempuan itu lemah harus dihilangkan.