Tak heran jika harganya mencapai jutaan rupiah.
Untuk desain sendiri, mukena ini bisa dibilang menonjolkan kesan mewah dan mahal lewat style yang tidak seperti kebanyakan mukena.
Terdapat detail berupa bordir di pinggiran atasan mukena dan di bagian dada.
Baca Juga: Lama Bungkam Soal Syahrini hingga Kini Dikritik, Luna Maya Akhirnya Buka Suara
Apalagi dengan menjual nama besar Syahrini, tentu saja mukena ini jadi semakin ekslusif.
Dikabarkan juga dari Kompas.com, unggahan Twitter Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, @DitjenPajakRI, mencuri perhatian publik karena mengunggah twit kalkulasi pajak dari penjualan 5.000 mukena.
Banyak netizen lantas mengaitkan hal itu dengan larisnya penjualan 5.000 produk mukena buatan Syahrini yang dibandrol dengan harga satuan Rp 3,5 juta.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan, pelaku usaha yang sudah memiliki omzet lebih dari Rp 4,8 miliar setahun wajib menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP), bukan lagi UMKM.
Dari situ negara berhak memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen dari harga jual. Omzet Syahrani dari penjulan 5.000 muka sendiri sudah lewat dari batasan Rp 4,8 miliar.