Follow Us

Tanggapi Kerusuhan 22 Mei, Agum Gumelar Ungkap Ada Dua Kelompok Purnawirawan yang Siap Mati untuk Capres Nomor Urut 02

None - Jumat, 31 Mei 2019 | 14:38
 
Agum Gumelar
Kompas.com
Kompas.com

Agum Gumelar

Diberitakan Kompas.com, polisi juga telah mengungkap tiga kelompok penumpang gelap yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil pilpres di depan Bawaslu pada 21-22 Mei.

Baca Juga: Fotonya Dipakai Untuk Isu Palsu Tewasnya Margaretha Nainggolan di Kerusuhan 22 Mei, Wanita Ini Tak Terima dan Lapor Polisi

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, kelompok pertama adalah mereka yang berusaha menyeludupkan senjata api ilegal dari Aceh.

Senjata ilegal tersebut antara lain jenis M4 Carbine berikut dua buah magasin, peredam suara, tali sandang, tas belanja, senpi berjenis Revolver dan Glock beserta 50 butir peluru.

Kelompok yang berusaha menyeludupkan senpi ilegal itu melibatkan mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.

Baca Juga: Ambulans Berlogo Partai Gerindra yang Dikemudikannya Berisi Batu Tanpa Alat Medis di Lokasi Kerusuhan, Begini Pengakuan Sang Sopir

"Salah satunya kelompok yang kemarin memasukkan senjata ilegal dari Aceh," kata Iqbal di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Jakarta, Senin (27/5).

Kelompok kedua diduga bagian dari teroris yang identitasnya terungkap usai polisi mengamankan dua orang perusuh yang memiliki afilasi dengan kelompok pro Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.

Polisi menyebut kedua orang perusuh itu merupakan anggota organisasi Gerakan Reformasi Islam (Garis) yang berniat jihad pada aksi 21-22 Mei.

"Beberapa pelakunya sudah menyampaikan bahwa ingin memanfaatkan momentum demokrasi sebagai aksi, karena memang demokrasi itu menurut mereka itu pahamnya kafir," kata Iqbal.

Baca Juga: Cerita Unik Penjual Kopi Keliling saat Kerusuhan 22 Mei, Raup Keuntungan Uang Melimpah 3 Kali Lipat Namun juga Merasa Kecewa, Kenapa?

Kelompok terakhir yang diduga menunggangi aksi 21-22 Mei adalah mereka yang berupaya merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Source : Tribun Wow Tribun Jakarta

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular