"Dia puus sekolah kemudian kerja di Pasar Tanah Abang. Saat kerusuhan dia terperangkap di situasi itu," tuturnya.
Ia mengimbau kepada seluruh tokoh agama untuk memberikan anjuran kepada seluruh umatnya agar tak terlibat ke dalam agenda politik praktis.
Sebab, kegiatan itu rentan disalahgunakan oleh kelompok tertentu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala KPAI, Susanto, meminta para guru dan tokoh agama untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang menyangkut dengan politik.
"KPAI mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk tokoh agama, para khatib, agar tidak mengajak anak untuk kegiatan politik apapun, terutama kegiatan yang mengarah kepada penyalagunaan kegiatan politik," ujar Kepala KPAI Susanto.
Melibatkan anak-anak dalam kegiatan politik, lanjutnya, dilarang dalam undang-undang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bereaksi Tanggapi Pernyataan Bambang Widjojanto
Susanto mengungkapkan, dari hasil koordinasi lintas sektor, memang ada indikasi anak-anak terlibat dalam aksi massa yang dipengaruhi oleh guru agama.
"Memang dari hasil koordinasi ya cukup variatif. Ada yang memang diajak, ada yang atas arahan dari guru, diduga guru ngaji," ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain ajakan dari guru agama, anak-anak tersebut juga terpengaruh oleh teman sebaya untuk mengikuti aksi massa.
Baca Juga: Operasi Rahasia di Balik Kerusuhan 22 Mei, Ketika Amplop Mulai Dibagikan