Follow Us

Misteri dan Mitos Gunung Agung Bali, Dari Kera Putih Hingga Larangan Membawa Daging Sapi

None - Sabtu, 25 Mei 2019 | 13:50
 
Kera Putih (ist)

Kera Putih (ist)

Bojong putih juga dikenal sebagai pembawa berita baik, biasanya muncul di hari-hari besar seperti dalam ritual karya pujawali di Pura Pasar Agung yang diadakan setahun sekali.Para pendaki Gunung Agung dan pamangku ritual juga kerap melihat penampakan bojong putih ini.Menurut Pamangku pura pasar Agung, ada 3 kera putih penghuni 2 betina dan satu jantan, namun populasinya konstan dan tidak berkembang biak.

2. Dilarang Membawa Daging SapiWarga dari Agama Hindu Bali selalu menghindari memakan daging sapi. Karena sapi bagi mereka adalah hewan yang mulia.Menurut mereka sapi adalah lambang kesejahteraan semua makhluk hidup seperti ajaran dewa Krisna, sehingga mereka pantang menyembelih dan memakan daging sapi.

Berhubungan dengan Gunung Agung, membawa daging sapi ke gunung akan membuat marah penunggu gaib gunung yang mayoritas beragama Hindu dan dewa-dewa yang bernaung disana juga akan murka.

Baca Juga: Ambulans Berlogo Partai Gerindra yang Dikemudikannya Berisi Batu Tanpa Alat Medis di Lokasi Kerusuhan, Begini Pengakuan Sang Sopir

Apalagi dilerengnya terdapat pura Besukih yang suci. Jadi bagi yang ingin selamat mendaki gunung agung harus ingat akan bekal yang dibawanya apakah mengandung daging sapi atau tidak.

3. Anjing Penunjuk Jalan

Bagi mereka yang pernah mendaki Gunung Agung pasti pernah melihat segerombolan anjing terutama saat melewati gerbang masuk menuju jalur pendakian setelah Pura Besakih.

Anjing ini dikenal suka mengikuti para pendaki, sangat ramah seakan-akan memandu pendaki. Anjing ini bisa mengikuti pendaki sampai ke puncak.

Menurut cerita, seorang pendaki bahkan diselamatkan oleh sesosok anjing berwarna hitam dan putih saat tersesat dia menunjukkan jalan yang benar menuju ke puncak dan kembali ke jalur keluar.

Suasana mistis memang pekat di gunung ini, mungkin hanya mereka yang berniat baiklah yang akan diselamatkan oleh anjing baik hati ini.

4. Pendaki Harus Ditemani Orang SuciKarena gunung ini dianggap suci, tidak sembarang orang boleh menjelajahi tanpa ijin atau malapetaka akan datang.Orang yang dianggap suci itu pendeta atau orang tertentu yang disucikan.

Tidak hanya itu wanita juga dilarang keras untuk menaiki gunung ini jika sedang haid.

Source : Pos-kupang.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular