Sri Wahyuni Manalip diduga meminta fee sekitar 10 persen kepada kotraktor terkait dua proyek revitalisasi pasar di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Meski demikian KPK belum mengungkap secara rinsi berapa proyek revitalisasi itu.
Kendati terjaring KPK, siapa sangka Bupati cantik yang kerap tampil bak sosialita ini sempat membuat kontroversi pada 2017 lalu.
Bupati yang seharusnya menanamkan nilai nasionalisme pada rakyatnya itu justru mengajak untuk mengibarkan bendera negara tetangga, yakni Filipina.
Dilansir dari Tribun Manado via GridHot.ID, Bupati perempuan pertama di Talaud ini ternyata pernah berseteru dengan Partai Penguasa.
Kemenangan gemilang di Pilkada Talaud 2013 silam membuat PDIP merekrutnya sebagai kader.
Bahkan, PDIP mempercayakan posisi penting sebagai Ketua DPC PDIP Talaud.
Potret cantik Bupati Talaud, Sri Wahyuni Manalip
Sempat akur dengan PDIP, Sri Wahyuni Manalip akhirnya berseteru dnegan partai berlambang banteng itu, puncaknya Agustus 2017 ia dipecat sebagai kader PDIP.