Penangkap tikus menjadi pekerjaan yang penting bagi para petani Vietnam.
Mereka biasanya menjebak tikus dengan kandang kawat atau bambu, kemudian membunuh dan menjual dagingnya ke pasar lokal.
Thy memiliki bisnis musiman menangkap tikus.
Sebagian dibawa pulang untuk makan malam keluarganya, sementara sisanya dijual.
Tikus yang sudah dibersihkan kulitnya, dijemur di atas jerami sebelum dijual di pasar.
Singleton mengatakan, di wilayah pedesaan Vietnam, tikus sering diolah dengan bir atau wiski beras.
Teknik memasak hewan ini memang cukup bervariasi.
Ia sendiri pernah melihat tikus dibunuh dengan menempatkannya di air panas atau dengan pukulan kerasa di kepala.
Untuk membersihkan bulunya, biasanya tikus-tikus tersebut ditempatkan ke dalam air panas.
Jika sudah mati, bangkai tikus kemudian dibakar, digoreng, dikukus, direbus, atau dipanggang.