GridPop.ID - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 sempat menjadi perhatian masyarakat dunia.
Kini penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 perlahan-lahan mulai menemukan titik temu.
Melansir dari Kompas.com, Komite Nasional Keselamatan Trasnportasi (KNKT) mengakui adanya pilot ketiga dalam penerbangan Lion Air JT 043 rute Denpasar-Jakarta.
Baca Juga : Mengerikan! Detik-detik Penembakan di Masjid Selandia Baru, Puluhan Korban Berjatuhan Bersimbah Darah
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat yang sama dengan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Dalam penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta, sensor AoA (Angel of Attack) pesawat tersebut sempat mengalami gangguan.
Seperti dikutip GridPop.ID dari Kompas.com, AoA adalah sut antara sayap dan udara yang mendekat antara 15-20 derajat.
Baca Juga : Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Vanessa Angel Sudah Diputuskan Bibi Adriansyah! Mantan Calon Mertua Angkat Bicara
Jika sudutnya terlalu besar maka sayap dapat kehilangan daya angkat dan bisa menyebabkan hilang kendali serta kehilangan ketinggian secara mendadak.
“KNKT menyampaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di kantornya, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Diberitakan sebelumnya oleh Bloomberg, pilot ketiga ini menjadi penyelamat dalam penerbangan Lion Air dengan rute Denpasar-Jakarta.