Follow Us

7 Penyebab Pendarahan pada Miss V Usai Hubungan Intim, Salah Satunya Karena Kanker

Veronica S, Grid. - Sabtu, 23 September 2023 | 14:45
 
Kendati demikian, perlu disadari penyebab pendarahan pada Miss V usai hubungan intim yang berpengaruh pada kesehatan.
Pexels
Pexels

Kendati demikian, perlu disadari penyebab pendarahan pada Miss V usai hubungan intim yang berpengaruh pada kesehatan.

  • Vagina kering
Vagina kering yang biasanya merupakan gejala menopause dapat menyebabkan pendarahan. Namun, ada faktor lain yang dapat menyebabkan vagina kering, seperti:

  1. melakukan hubungan intim sebelum terangsang sepenuhnya
  2. gesekan saat berhubungan intim
  3. bahan kimia dalam produk kebersihan wanita, deterjen, dan kolam renang
  4. menyusui
  5. persalinan
  6. obat-obatan tertentu, termasuk obat flu, obat asma, beberapa antidepresan, dan obat anti-estrogen
  7. Diangkatnya induk telur
  8. kemoterapi dan terapi radiasi
Selain itu, sindrom Sjögren, sebuah penyakit radang yang menyerang sistem kekebalan tubuh dapat mengurangi kelembapan yang dihasilkan oleh kelenjar dalam tubuh, sehingga mengakibatkan vagina kering.

  • Infeksi
Beberapa infeksi dapat menyebabkan peradangan jaringan vagina yang memicu pendarahan. Berikut contohnya:

  1. penyakit radang panggul (PID), infeksi pada organ reproduksi di perut bagian bawah yang meliputi saluran tuba, ovarium, leher rahim, dan rahim
  2. infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia
  3. servisitis, peradangan pada serviks yang terjadi akibat infeksi
  4. vulvovaginitis, yaitu peradangan pada vulva dan vagina yang sering terjadi akibat infeksi
Baca Juga: 25 Kumpulan Quotes Bijak dari Pelawak Legendaris Sang Pengubah Dunia, Charlie Chaplin

  • Erosi serviks
Erosi serviks merupakan kondisi yang terjadi saat jenis sel yang umumnya tumbuh di dalam serviks menjadi tumbuh di bagian luarnya, dan bisa memicu peradangan.

Kondisi yang juga dikenal dengan nama cervical ectopy atau cervical eversion, juga disebabkan oleh tingginya kadar estrogen, hormon yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem reproduksi.

Kendati demikian, kondisi ini dianggap tidak berbahaya dan dapat terjadi dengan sendirinya, serta biasanya terjadi pada orang-orang di bawah ini:

  1. remaja
  2. ibu hamil
  3. orang yang menggunakan kontrasepsi hormonal
  4. orang yang sedang menstruasi
  • Genitourinary syndrome of menopause (GSM)
GSM atau atrofi vagina merupakan kondisi yang umumnya terjadi pada mereka yang memasuki usia perimenopause dan menopause atau mereka yang indung telurnya diangkat.

Perlu diingat, seiring bertambahnya usia, terutama ketika kita mulai berhenti menstruasi, tubuh akan memproduksi lebih sedikit estrogen.

Lalu saaat kadar estrogen lebih rendah, beberapa hal pun akan terjadi pada vagina, termasuk menghasilkan lebih sedikit pelumas vagina, sehingga vagina bisa menjadi kering dan meradang.

Bukan hanya itu. Tingkat estrogen yang lebih rendah juga mengurangi elastisitas vagina, membuat jaringan vagina menjadi lebih rapuh, aliran darah berkurang, serta lebih rentan robek dan iritasi.

Akibatnya, saat berhubungan seks, bisa timbul rasa ketidaknyamanan, rasa sakit, dan pendarahan.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular