GridPop.ID - Duka mendalam dirasakan keluarga Muhammad Naufal Zidan (19)
Sebagaimana diketahui, Muhammad Naufal Zidan merupakan mahasiswa UI yang dibunuh secara sadis oleh seniornya berinisial AAB.
Zidan tewas ditusuk berkali-kali di bagian dada pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Sebelum meninggal secara tragis ditangah seniornya, ternyata Zidan sempat menunjukkan gelagat tak biasa.
Sesaat sebelum tewas, Zidan rupanya sempat bertemu dengan sang ibunda.
Sang ibunda sendiri yang mengungkap sikap tak biasa Zidan kala itu.
Sewaktu di bandara, sang anak sempat memaksa untuk foto bareng.
Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.
"Kemarin waktu di bandara Zidan memaksa foto bareng. Padahal selama ini Zidan paling susah diajak foto," ungkapnya seperti dikutip dari laman tribunnewsbogor.com.
Permintaan terakhir Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.
"Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” imbuhnya sambil terus menangis.
Baca Juga: Pantas Tega Bunuh Juniornya, Terungkap Motif AAB Pembunuh Mahasiswa UI, Ada Rasa Iri Karena Ini
Pamitan terakhir Zidan, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya, masih tergambar jelas dalam ingatan sang ibunda.
Sambil menangis histeris, Elfira Rustina berkata bahwa putra sulungnya terakhir berpamitan kuliah sebagai mahasiswa UI.
"Zidan kuliah, Zidan kuliah," teriak Rustina.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, diketahui Zidan tewas ditangan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisil AAB (23)
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, sebelum pembunuhan terjadi, AAB lebih dulu mempelajari bagaimana cara membunuh seseorang melalui Youtube.
"Pengakuan dari pelaku, dia sempat belajar dari YouTube, gimana cara membunuh yang cepat. Jantung yang pertama ditikam," kata Nirwan saat konferensi pers di Mapolres Depok, Sabtu (5/8/2023).
Setelah memahami yang ditontonnya, AAB lantas melancarkan aksi pembunuhan terhadap juniornya setelah bertamu di kosan korban di bilangan Kukusan, Depok, Jawa Barat.
"Pada saat pamit, korban membukakan pintu dan ternyata korban malah ditendang. Kemudian korban ditusuk," ujar Nirwan.
Saat itu, korban sempat melawan meski upayanya gagal.
Sebab, AAB mendorong dan kembali menusuk korban berkali-kali.
"Korban sempat melakukan perlawanan (gigit jari AAB), namun didorong pelaku menggunakan tangannya hingga terpental ke belakang dan cincin pelaku tertinggal dalam tenggorokan korban," ucap Nirwan.
"Setelah itu, pelaku melakukan penusukan terhadap korban," tambah dia.
Adapun peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Rabu (2/8/2023).
Namun, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat atau dua hari setelah pembunuhan.
Penemuan jenazah itu bermula saat keluarga korban tak bisa menghubungi MNZ. GridPop.ID (*)