Di mana kekurangan BDNF telah dikaitkan dengan depresi dan berbagai masalah otak.
Mengenal Intermittent Fasting
Dilansir oleh kompas.com dari Johns Hopkins Medicine, intermittent fasting adalah rencana makan yang berkaitan dengan waktu makan Anda atau dikenal dengan jendela makan.
Artinya, Anda hanya boleh makan di waktu tertentu saja.
Penelitian menunjukkan, berpuasa selama beberapa jam atau puasa intermiten memiliki manfaat bagi kesehatan.
Menurut Prevention, penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa puasa intermiten tidak lebih efektif mengurangi berat badan.
Ahli diet bersertifikat, Gina Keatley mengatakan, diet intermittent dapat membuat seseorang mengalami defisit kalori sehingga berat badan akan turun.
Cara diet intermittent fasting: makan 8 jam, puasa 16 jam
Sebelum melakukan puasa intermiten, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika sudah disepakati, Anda dapat memilih pendekatan harian yang membatasi asupan makan per hari menjadi satu periode enam hingga delapan jam setiap hari.
Menurut Johns Hopkins Medicine, Anda memilih untuk mencoba puasa 16:8. Artinya Anda makan selama 8 jam dan puasa selama 16 jam.
Baca Juga: Populer Usai Diucap Bondol JPG, Inilah Arti Kata TBL yang Viral di TikTok