Hormon estrogen pada wanita usia produktif mengalami perubahan sepanjang siklus haid.
Kadar hormon ini paling tinggi di tengah-tengah siklus menstruasi.
Pada saat haid, tingkat hormon estrogen paling rendah. Nah, penurunan hormon estrogen ini terkadang menimbulkan gejala seperti kepala pusing atau migrain.
Selain faktor hormonal, sebagian alasan kenapa kepala pusing saat haid juga bisa dipengaruhi efek samping KB hormonal seperti pil KB dan terapi hormon untuk menopause dini.
Apa gejala kepala pusing saat haid?
Selain sakit kepala atau pusing saat haid, perubahan hormon selama menstruasi biasanya juga diikuti gejala lain, seperti:
- Badan seperti demam atau meriang
- Tidak nyaman melihat cahaya terang atau silau, bau tajam, suara bising
- Kulit kepala terasa lebih empuk saat ditekan
- Tidak nafsu makan
- Pandanga kabur atau berbayang
- Pucat
- Badan rasanya lelah padahal tidak banyak aktivitas
- Mual-mual sampai muntah
- Sakit perut
- Terkadang diare
Bagaimana cara mengatasi kepala pusing saat haid?
Meskipun perubahan hormon terkait menstruasi akar penyebab kepala pusing saat haid adalah keniscayaan, tapi masalah kesehatan ini sebenarnya bisa diatasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dilansir dari NHS, berikut beberapa cara mengatasi kepala pusing saat haid yang bisa dijajal:
- Menjelang dan saat haid, upayakan untuk makan teratur dengan gizi seimbang dan jangan biarkan perut kosong terlalu lama. Coba konsumsi camilan sehat seperti buah-buahan untuk menjaga kadar gula darah agar tidak turun. Batasi asupan garam atau natrium berlebihan
- Jaga pola tidur sebelum dan selama haid. Pastikan Anda cukup tidur, hindari terlalu banyak tidur atau kurang tidur
- Kelola stres agar tidak berlebihan. Jika Anda merasa tingkat stres sedang tinggi, coba kelola dengan olahraga teratur, relaksasi, atau latihan pernapasan dalam
- Apabila sakit kepala atau pusing terasa sangat mengganggu, coba konsumsi obat penghilang rasa sakit