GridPop.ID - Sakit leher sering dialami oleh banyak orang yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Yang menjadi masalah lain, sakit leher sering menyerang dalam beberapa hari hingga beberapa tahun.
Cara mengatasi sakit leher salah satunya ialah mengonsumi obat hingga melakukan terapi.
Kondisi ini umumnya tidak serius dan bisa ditangani sendiri dengan mengompres area yang sakit dan mengonsumsi obat anti nyeri.
Untuk lebih memahaminya, ketahui cara mengatasi sakit leher dan kapan harus ke dokter berikut ini.
Apa yang harus dilakukan saat sakit leher?
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa cara mengatasi sakit leher yang bisa dilakukan, seperti:
- Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, atau obat relaksasi otot
- Melakukan terapi fisik untuk membenarkan dan meluruskan postur tubuh yang salah
- Melakukan terapi transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dengan mengalirkan listrik bertekanan rendah di sekitar area leher untuk mengurangi rasa sakit
- Menggunakan penyangga leher yang lembut untuk mengurangi tekanan pada leher
- Mendapatkan suntikan steroid untuk mengurangi rasa sakit
- Melakukan prosedur operasi untuk saraf kejepit Melakukan pengobatan alternatif, seperti akupunktur, chiropractic, atau pijat
Selain itu, menurut Cleveland Clinic, ada juga beberapa cara yang bisa dilakukan sendiri di rumah untuk mengurangi rasa sakit yang muncul, seperti:
- Mengompres area yang sakit dengan kompres panas dan dingin secara bergantian selama masing-masing 15 menit untuk mengurangi inflamasi
- Melakukan olahraga ringan dan peregangan untuk leher untuk mengurangi kekakuan yang dirasakan
- Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan latihan pernapasan, untuk mengurangi ketegangan otot yang menjadi penyebab sakit leher
- Menghentikan kebiasaan merokok karena bisa merusak struktur tulang dan memperlambat proses penyembuhan
Sakit di leher yang disebabkan oleh kekakuan otot dan stres biasanya akan membaik dalam waktu satu hingga dua minggu.