Hipertensi yang termasuk silent killer sebaiknya tidak diremehkan lantaran penyakit ini tidak pandang usia.
Jadi, mereka yang masih remaja sebaiknya berhati-hati. Dilansir dari Cleveland Clinic, terjadinya hipertensi pada remaja sebenarnya tidak diketahui atau disebut juga gejala hipertensi primer.
Namun, ada beberapa penyebab sekunder (kondisi tertentu) yang menyebabkan remaja mengalami hipertensi, seperti:
- Pil KB atau kortikosteroid
- Obat-obatan terlarang
- Stres dan kecemasan
- Penyakit ginjal dan jantung
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Faktor keturunan atau genetik
- Diabetes
- Gangguan endokrin seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Ibu merokok saat mengandung
- Berjenis kelamin laki-laki
Itulah mengapa mereka disarankan untuk memeriksakan secara rutin si buah hati ke dokter untuk mencegah kemungkinan hipertensi di usia tua.
Baca Juga: Pasutri Merapat! Ini loh Manfaat Berhubungan Intim Jelang Persalinan Menurut Dokter
Cara mengatasi hipertensi pada remaja
Dikutip dari Healthline, perubahan gaya hidup yang dikombinasikan dengan pengobatan dapat membantu penanganan hipertensi pada remaja.
Mereka disarankan untuk memulai mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga supaya tekanan darahnya terjaga.
Remaja dapat mengonsumsi sayuran dan buah serta mengurangi konsumsi garam demi mengatasi hipertensi yang mereka derita.
Melakukan intensitas aerobik dengan intensitas sedang sebanyak lika hari dalam seminggu juga penting dilakukan menurut anjuran American Heart Association.
Sementara itu, Stanford Childrens juga menyarankan remaja untuk melakukan beberapa cara berikut ini untuk mengelola tekanan darah mereka: