Konser pun berjalan dengan lancar pada pukul 21.00 waktu setempat, Sabtu (11/2/2023).
"Namun setelah pertunjukan selesai, kami di bawa ke ruang tunggu di belakang panggung atas permintaan orang yang mengontrak kami ( Farid ) untuk meet and greet serta jumpa dengan petinggi dari Johor, seperti kementrian dan keduataan katanya," terang Ian Kasela melalui instagram @iankaselaradja, Senin (13/3/2023).
Setelah menunggu 30 menit, petinggi tersebut tak kunjung datang.
Alih-alih, lebih dari 15 orang berbadan besar dan berbaju hitam justru merangsek masuk ke ruangan bersama dua orang pria dari pihak penyelenggara.
"Tak lama kemudian tiba-tiba secara serempak orang-orang berbadan besar dan berpakaian hitam seperti bodyguard berjumlah lebih kurang 15 orang masuk ke ruangan kami bersama 2 orang dari pihak Tourism Majestic Johor selaku penyelenggara dan langsung mengunci pintu ( menyekap ) lalu spontan menendang meja kemudian dengan nada tinggi marah" sambil menunjuk-nunjuk muka kami dan mengeluarkan kata-kata kasar sambil membentak serta mengancam akan membunuh kami jika kembali lagi ke Malaysia."
Alami Kekerasan Fisik
Tak hanya ancaman, personel band Radja juga mendapat kekerasan fisik seperti didorong hingga membentur dinding.
Bahkan mereka sempat dilempar botol minuman yang hampir mengenai wajah drummer band Radja.
Oknum tersebut juga memaki-maki dengan keras yang disaksikan langsung oleh keluarga hingga anak-anak dari personel band Radja.
"Kejadian tersebut berlangsung lebih kurang setengah jam, dan setelah itu mereka semua keluar sambil memaki anak-anak kami dengan kata-kata kasar yang berada diluar ruangan," tandasnya.
Kejadian tersebut rupanya begitu membekas di benak para personel band Radja.