Follow Us

Dari Jerman hingga Ratu Inggris Ikut Berperan, Ternyata Begini Sejarah Pohon Natal yang Wajib Diketahui

None - Sabtu, 17 Desember 2022 | 05:02
 
Pohon Natal biasanya mengisi salah satu sudut rumah umat Kristiasi sebagai tanda suka cita menyambut Natal.
Pexels.com
NastyaSensei

Pohon Natal biasanya mengisi salah satu sudut rumah umat Kristiasi sebagai tanda suka cita menyambut Natal.

Pada pohon tersebut, mereka menggantungkan wafer yang melambangkan tanda penebusan Kristus.

Namun, dalam tradisi selanjutnya, mereka mengganti wafer dengan kue dalam berbagai bentuk.

Selain kue, ada juga liin yang melambangkan Kristus sebagai penerang dunia. Tidak hanya pohon, warga Jeman saat itu juga memiliki sebuah konstruksi kayu berbentuk segitiga.

Piramida tersebut memiliki rak untuk menyimpan patung-patung Natal dan didekorasi dengan pepohonan hijau, lilin, dan sebuah bintang.

Pada abad ke-16, piramida tersebut bergabung dengan pohon cemara yang menghasilkan pohon Natal yang kini kerap dilihat masyarakat jelang Hari Raya Natal.

Tradisi tersebut kian menyembar kepada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18 hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Baca Juga: FAKTA Unik Hubungan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep, Ternyata Sosok Ini yang Paling Sering Ngambek

Dipercaya dipopulerkan Ratu Inggris

Pada awal abad ke-19, tradisi pohon Natal diperkenalkan di Inggris dan dipopulerkan pada pertengahan abad tersebut oleh Pangeran Albert—suami Ratu Victoria yang lahir di Jerman.

Dikutip BBC, tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 saat Ratu Victoria masih menduduki kursi kerajaan.

Ratu Victoria dan Pangeran Albert diketahui merupakan penggemar berat Natal.

Saat itu, dekorasi pohon Natal ditambahkan dengan mainan dan kado-kado kecil, lilin, permen, untaian popcorn, serta keik mewah yang digantung dengan pita dan rantai kertas.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular