GridPop.ID -Kelalaianyang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang kerap kali terjadi.
Seperti kisah yang satu ini, seorangperawattidak sengaja menjatuhkan bayi baru lahiryang sedang ia gendong.
Bayi itu akhirnya meninggal dunia akibat benturan di kepala.
Takut diminta tanggung jawab, pihak rumah sakit lantas berbohong bahwa bayi tersebut mati di dalam kandungan.
Dilansir Tribun Style dari eva.vn, peristiwa ini terjadi di rumah sakit swasta di India pada tanggal 19 April 2022.
Semua berawal ketika pria bernama Jeevan Rajput membawa istrinya untuk melahirkan di rumah sakit.
Usai menyerahkan sang istri ke tangandokter, Jeevan menunggu dengan cemas di luar kamar bersalin.
Jeevan duduk di sana sambil ditemani beberapa anggota keluarga.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara teriakan nyaring dari belakang pintu.
Suaranya jauh lebih keras dibandingkan rintihan sang istri sebelumnya.
Namun, Jeevan menanggap hal itu adalah wajar, karena melahirkan memang sakit kan?
Setelah teriakan mereda, sangdokterkeluar untuk menyampaikan berita buruk, bayi Jeevan baru saja meninggal dalam kandungan.
Syok, Jeevan tidak tahu harus berbuat apa dan takmampu menahan kesedihannya saat menerima kabar kematian sang buah hati.
Namun, alibi palsu rumah sakit baru terungkap 7 hari kemudianketika istri Jeevan membocorkan kejadian yang sebenarnya.
"Dokter bilang bahwabayiku meninggal dalam kandungan. Tapi ketika aku berbicara dengan istriku, dia bilang bahwabayinya lahir dengan normal. Dia melihatbayiitu hidup dengan mata kepalanya sendiri ." ungkap Jeevan.
Tragedi fatal itu baru terjadi ketika seorangperawattak sengaja menjatuhkanbayitersebut.
"Istriku bilang bahwa dia melihat seorangperawatmenggendongbayitanpa menggunakan handuk / kain. Bayi itu kemudian tergelincir lepas dari genggamannya." jelas Jeevan.
Panik melihatbayinya jatuh, Istri Jeevan berteriak dengan kencang.
Teriakan itu lah yang dapat didengar dari luar kamar bersalin beberapa waktu yang lalu.
"Perawat lalu menutup mulutnya dan mengancam agar tetap diam." kata Jeevan.
Dokter danperawatsengaja berbohong karena takut menghadapi konsekuensi dari kecerobohannya tersebut.
Pihak rumah sakit menyangkal semua tuduhan yang dilontarkan oleh keluarga Jeevan.
Namun, setelah dilakukan autopsi, penyebab kematianbayipun terkuak, bahwa sang bayi dinyatakan meninggal dunia akibat benturan di kepala.
Polisi langsung menginvestigasi pihak rumah sakit atas dugaan kelalaian.
Mereka juga memeriksadokterdanperawatyang terlibat dengan tuduhan : intimidasi, sengaja menyebabkan cedera, dan juga menyebabkan kematian.
Terakhir dikabarkan, kasus ini masih diproses di kepolisian.
Kisah yang hampir serupayang menyayat hati melanda satu keluarga diKabupaten Asahan.
Dilansir dari Tribunnews.com,seorang ibu dan bayinya meninggal dunia karena diduga kelalaian medis.
Adapun korbannya Ripa Nanda Damanik (24) warga Pasar XI, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman,Kabupaten AsahanSumatera Utara.
Ripa Nanda Damanik kala itu hendak melahirkan anak pertamanya.
Dia dibawa keRumahSakitBundaMuliaKisaran.
Sayangnya, saat hendak melahirkan anaknya itu,Ripa Nanda Damanik diduga sempat dibiarkan terlunta-lunta.
Pihak keluarga mengatakan bahwa tim medis memaksa agarRipaNandaDamanikmelahirkan dalam keadaan normal.
Karena kondisiRipaNandaDamanikyang tidak memungkinkan, keluarga sempat meminta agar korban dioperasi.
Sayangnya, permohonan itu ditolak rumah sakit hingga akhirnya Ripa menjalani operasi namun anaknya meninggal dunia lalu Ripa pun ikut meninggal dunia.
GridPop.ID (*)