Namun, Jeevan menanggap hal itu adalah wajar, karena melahirkan memang sakit kan?
Setelah teriakan mereda, sangdokterkeluar untuk menyampaikan berita buruk, bayi Jeevan baru saja meninggal dalam kandungan.
Syok, Jeevan tidak tahu harus berbuat apa dan takmampu menahan kesedihannya saat menerima kabar kematian sang buah hati.
Namun, alibi palsu rumah sakit baru terungkap 7 hari kemudianketika istri Jeevan membocorkan kejadian yang sebenarnya.
"Dokter bilang bahwabayiku meninggal dalam kandungan. Tapi ketika aku berbicara dengan istriku, dia bilang bahwabayinya lahir dengan normal. Dia melihatbayiitu hidup dengan mata kepalanya sendiri ." ungkap Jeevan.
Tragedi fatal itu baru terjadi ketika seorangperawattak sengaja menjatuhkanbayitersebut.
"Istriku bilang bahwa dia melihat seorangperawatmenggendongbayitanpa menggunakan handuk / kain. Bayi itu kemudian tergelincir lepas dari genggamannya." jelas Jeevan.
Panik melihatbayinya jatuh, Istri Jeevan berteriak dengan kencang.
Teriakan itu lah yang dapat didengar dari luar kamar bersalin beberapa waktu yang lalu.
"Perawat lalu menutup mulutnya dan mengancam agar tetap diam." kata Jeevan.
Dokter danperawatsengaja berbohong karena takut menghadapi konsekuensi dari kecerobohannya tersebut.