Jika kadar HDL turun di bawah 40 miligram per desiliter, maka risiko penyakit jantung meningkat.
Tan menambahkan, yang menjadi masalah adalah ketika santan dihangatkan berulang dan dimakan keseringan. Saat santan dihangatkan berulang, lemak jenuh teroksidasi menjadi radikal bebas.
"Ini yang bahaya buat tubuh manusia," paparnya. Ia mengingatkan agar tidak terlalu sering mengonsumsi makanan bersantan yang dihangatkan. Cukup satu minggu sekali.
Tips
Tan selalu mengimbau makanan yang dikonsumsi sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan, yaitu makanan bergizi seimbang yang mengandung makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.
"Contoh saat lebaran, makanan pokoknya ketupat, lauknya opor ayam, sayur pecel solo, buahnya pisang," ujar dia.
Menurut Tan, yang mengkhawatirkan sebenarnya ada pada cemilan. Cemilan penuh lemak yang tidak sehat, termasuk lemak trans fat dari margarin, tepung rafinasi, gula dan lain-lain.
"Yang bikin nagih dan mau ngambil lagi, makan lagi, itu tipikal makanan bergula, bergaram banyak," jelas Tan.
Karena itu Tan mengimbau untuk mengonsumsi apapun selama Lebaran secara cukup dan memberi batasan.
Lebih lanjut, seseorang harus memenuhi kebutuhan makanan berserat. Serat menurut Tan juga akan tetap mempertahankan rasa kenyang.
"Sebab jika kita cukup serat, maka rasa mantap setelah makan itu ada. Dan gak craving sesudahnya," paparnya.