:blur(7):quality(50)/photo/2025/02/20/screenshot-2025-02-20-101634jpg-20250220031655.jpg)
GridPop.ID - Nasi padang menjadi makanan favorit banyak orang.Membayangkan nikmatnya nasi padang saja sudah membuat perut keroncongan.Namun, para penikmat nasi padang juga harus tetap waspada ketika mengkonsumsinya.Ya, memang nasi padang bukanlah menu yang sehat karena tinggi kolesterol dan karbohidrat.Namun dengan dua pilihan menu ini, bahayanya jadi double double.Karena itu, stop makan nasi padang dengan 2 lauk favorit ini kalau masih sayang nyawa Anda.Dilansir dari laman sajiansedap.com, sebaiknya jangan lagi konsumsi nasi padang dengan 2 lauk ini:1. PerkedelPerkedel di restoran Padang memang harus diakui kelezatannya.
Makanya, kalau makan di restoran padang, menu perkedel selalu dilirik. Perkedelnya tebal, aromanya harum dan tidak berminyak sama sekali. Namun, makan perkedel dengan nasi ternyata sangat tidak dianjurkan. Soalnya, keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat. Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan kentang juga punya indeks glikemik yang tinggi.Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.Sumber karbohidrat dengan angka indeks glikemik yang rendah, yaitu di bawah 55 disebut sebagai sumber karbohidrat yang baik.Lantas, berapa nilai indeks glikemik yang dimiliki oleh nasi dan kentang?
Ternyata kedua makanan ini punya nilai indeks glikemik yang sangat tinggi, yaitu 73 untuk nasi putih dan 78 untuk kentang.Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi kentang dan nasi secara bersamaan.Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.Mengonsumsi kentang dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan kentang secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
2. Menu Serba JerohanSemua tahu kalau jerohan tidak terlalu sehat untuk tubuh. Apalagi jika jerohannya dipadukan dengan santan dalam sepiring menu di restoran padang, bahayanya jadi dua kali lipat. Ya, ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz, menjelaskan santan termasuk bahan makanan sumber lemak.Namun, santan termasuk lemak yang baik. Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol.Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.Penjelasan itu juga berlaku pada anggapan santan bisa bikin gemuk.Karenanya, sebaiknya jangan memilih menu gulai tunjang atau gulai otak saat makan di restoran padang. Kalau mau gulai, lebih baik pilih gulai dada ayam yang rendah kolesterol. Atau gulai kepala kakap pun bisa jadi pilihan, lo. Pasalnya, semua tahu kalau kolesterol merupakan awal dari semua penyakit berbahaya mulai dari stroke sampai serangan jantung.
Cara makan nasi padang saat dietBagaimana bila kita sedang menjalani program diet turunkan berat badan, masih bolehkah mengonsumsi nasi padang? Apakah sesuap nasi padang saja sudah bisa membuat program diet gagal?Kompas.com menanyakan hal ini kepada dr. Yohan Samudra, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Primaya Hospital Tangerang. Dalam pesan singkat yang diterima Sabtu (7/11/2020); dr Yohan berkata bahwa orang yang sedang menjalani program diet masih boleh memakan nasi padang bila masuk dalam batas kalori hariannya."Tidak langsung menggagalkan dietnya," ujarnya. Pasalnya, jumlah total kalori harian dan mingguanlah yang akan menentukan, apakah berat badan seseorang itu naik atau turun. Namun, memang nasi padang memiliki jumlah kalori dan lemak jenuh yang tinggi sehingga perlu dibatasi jumlahnya, terutama saat sedang menjaga berat badan. "Nasi padang yang dibungkus bisa sampai 800-900 kalori, sedangkan yang di piring (makan di tempat) sekitar 600-700 kalori," ujar dr Yohan.Bagi yang sedang berdiet, dr Yohan pun menyarankan untuk membatasi kalori nasi padang yang ada konsumsi di kisaran 500 kkal. Untuk mendapatkan kisaran kalori ini, porsi nasi yang dianjurkan adalah sebesar kepalan tangan.Kemudian pilihlah lauk ayam atau ikan panggang; dan sebaliknya, hindari lauk yang digoreng dan bersantan. Tambahkan juga porsi sayur berupa daun singkong atau mentimun untuk mendapatkan gizi yang seimbang. Lalu, bila Anda tetap ingin memakai kuah, dr Yohan menyarankan untuk membatasinya menjadi dua sampai tiga sendok makan saja. Dokter Yohan pun berpesan, untuk diet yang lebih sehat, tetap lebih baik mengikuti mengikuti pola makan gizi seimbang yang rendah lemak jenuh, gula dan garam.
GridPop.ID (*)
