GridPop.ID - Buang air kecilmerupakan hal alami yang dilakukan oleh setiap manusia.
Buang air kecil biasanya dilakukan secara rutin, namun sebagian dari kita terkadang memiliki kebiasaan untuk menahannya.
Padahal kebiasaan ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan kita, lho.
MengutipTribun Jabar dariVerywell Health, urine yang ditahan di kandung kemihini ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Minum dan kencing secara teratur adalah cara terbaik untuk menghindari pertumbuhan berlebih bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dikandungkemih.
Mengutip Medical News Today, sebagai informasikandungkemihadalah organ yang menampung urine yang diproduksi ginjal. Bentuknya seperti tabung tipis berotot.
Otot-ototkandungkemihberada dalam keadaan rileks untuk memungkinkan menampung lebih banyak urine.
Ketika seseorang pergi untukbuangairkecil, otak mengirimkan pesan yang memberitahukandungkemihuntuk berkontraksi.
Kontraksi ini menekan urine untuk mengalir dari uretra dan keluar dari tubuh. Kandung kemih dapat mengembang seiring bertambahnya cairan yang disaring ginjal.
Mengutip Medical News Today, orang seringmenahankencingsejumlah efek buruk bisa terjadi, meliputi:
1. Peningkatan risiko disfungsikandungkemih
Menahan urine dapat memengaruhi cara saraf "peregangan" dikandungkemihberkomunikasi dengan otak, dan otak mungkin tidak lagi mengenali pesan secara efektif.
2. Peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK)
Menahan urine dapat meningkatkan jumlah bakteri dikandungkemih, meningkatkan kemungkinan berkembangnya ISK.
3. Kerusakan struktur saluran kemih
Sering menahan kencing dapat menyebabkan urin kembali ke ginjal, sehingga bisa merusak ginjal dan kandung kemih.
Ada juga kemungkinankandungkemihpecah karena retensi urin, meski hal itu jarang terjadi.
Peningkatan tekanan padakandungkemihmenyebabkannya bisa pecah, jika ada area yang lemah di dindingnya.
Jika tidak diperiksakan danmenahankencingmasih dibiasakan, maka robekan (ruptur)kandungkemihdapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.
Bagaimanapun, ketika seseorangmenahankencingterlalu lama, ototkandungkemihtidak dapat meregang lebih jauh, dan orang tersebut mengalami inkontinensia.
Inkontinensia urine merupakan kondisi hilangnya kontrolkandungkemih, sehingga pengidap bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menerangkan hal serupa jika menahan buang air kecil.
Menahan buang air kecil akan menyebabkan anyang-anyang atau sistitis.
"Sistitis adalah infeksi yang terjadi pada kandung kencing," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021).
Orang yang mengalami sistitis akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Nyeri anyang-anyang
- Saat kencing atau buang air kecil terasa sakit dan panas
- Urine berwarna merah
- Demam
Jika penderita telah mengalami demam, maka kondisinya sudah parah.
"Oleh karena itu, jika pada wanita yang mengeluh sakit saat kencing atau terasa “anyang-anyang” harus diduga sedang mengalami sistitis," ujar Ari.
"Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel. Jika tidak ditangani dengan baik, sistitis bisa berlanjut ke ginjal dan menjadi infeksi ginjal akut," lanjut dia.
GridPop.ID (*)