1. Peningkatan risiko disfungsikandungkemih
Menahan urine dapat memengaruhi cara saraf "peregangan" dikandungkemihberkomunikasi dengan otak, dan otak mungkin tidak lagi mengenali pesan secara efektif.
2. Peningkatan risiko infeksi saluran kemih (ISK)
Menahan urine dapat meningkatkan jumlah bakteri dikandungkemih, meningkatkan kemungkinan berkembangnya ISK.
3. Kerusakan struktur saluran kemih
Sering menahan kencing dapat menyebabkan urin kembali ke ginjal, sehingga bisa merusak ginjal dan kandung kemih.
Ada juga kemungkinankandungkemihpecah karena retensi urin, meski hal itu jarang terjadi.
Peningkatan tekanan padakandungkemihmenyebabkannya bisa pecah, jika ada area yang lemah di dindingnya.
Jika tidak diperiksakan danmenahankencingmasih dibiasakan, maka robekan (ruptur)kandungkemihdapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.
Bagaimanapun, ketika seseorangmenahankencingterlalu lama, ototkandungkemihtidak dapat meregang lebih jauh, dan orang tersebut mengalami inkontinensia.
Inkontinensia urine merupakan kondisi hilangnya kontrolkandungkemih, sehingga pengidap bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.