Jennifer Kim juga mengatakan, menjadi anggota partai sangat penting meski ia berstatus sebabagi prajurit.
Warga Korut akan mengalami masalah administrasi dan diskriminasi jika tidak terdaftar sebagai anggota partai.
"Jika saya kembali ke masyarakat tanpa bisa bergabung dengan partai, saya dianggap sebagai anak bermasalah dan saya akan distigmatisasi seumur hidup.
"Itu berarti Anda tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan itu akan menjadi masalah ketika Anda mencoba untuk menikah - apa yang bisa saya pilih?"
"Pada akhirnya, saya diserang secara seksual olehnya,"
Tak lama setelah peristiwa itu, Jennifer Kim pun merasakan jika ia telah hamil.
Namun, setelah memberitahukan ke elit partai yang menghamilinya, ia diperintahkan untuk pergi ke kantor medis militer.
"Seorang ahli bedah militer sudah menunggu saya malam itu,” kenang Jennifer.
"Dia melakukan aborsi pada saya tanpa anestesi - itu masih menghantui saya hari ini."
"Karena pengalaman itu, saya tidak hanya masih berjuang secara mental, tetapi saya juga belum bisa punya anak."