Tak disangka, mobil yang dikendarai mulai memasuki jalan rusak setelah melaju sekitar 1 kilometer. Tapi Enjang tetap melaju.
"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan. Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Bahkan saat berada di jalan rusak itu, Enjang tak berniat meminggirkan mobilnya atau berbalik arah lantaran ia merasa ada perkampungan di depannya.
Anehnya lagi, Enjang juga mengaku mendengar suara azan samar-samar ditelinganya.
"Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.
Dia akhirnya memutuskan untuk menghentikan kendaraannya dengan maksud untuk berbalik arah.
Karena jalanan sempit dan jelek, Enjang harus susah payah memutar balik kendaraannya. Akhirnya, ia pun berhasil memutar arah.
Namun setelah itu, hal tak terduga kembali menimpanya.
Tiba-tiba saja salah satu ban mobilnya pecah karena melindas batu tajamsehingga perjalanan Enjang pun terpaksa harus berhenti.
"Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 dan kemudian turun hujan sehingga tak bisa mengganti ban," ujar Enjang.
Tak berhenti sampai disitu saja, masih ada lagi hal yang membuat perasaan Enjang semakin tambah khawatir.