Saat mendatangi lokasi Dadan mengaku melihat sejumlah warga sudah berkumpul sedang menyaksikan seorang gadis yang terlihat lemas dan menangis dibawa oleh polisi.
"Kalau kata keluarganya, anaknya itu disekap kemudian dibius. Dimintai uang sebanyak Rp 60 juta," ujar Dadan.
Sementara itu Iroh (50), warga sekitar lokasi mengatakan polisisampai memanjat pagar setinggi 3 meter untuk menyelamatkanSAD karena pagar indekos tersebut digembok.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengungkapkan bahwa kasus penculikan dan penyekapan mahasiswi di Karawang berinisial SAD (24) ternyata hanyalah bohong belaka.
Mahasiswi ini hanya mengarang cerita kalau dia menjadi korban penyekapan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, sandiwara mahasiswi tersebut dilakukan karena dirinya terlilit utang.
"Sudah terungkap, sandiwara korban. Butuh uang untuk bayar utang pribadi," kata Oliesthasaat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (31/1/2021).
Sementara itu, kasus penculikan palsu juga sempatdilaporkan terjadi di Alaska pada Juli 2017 silam.
Dilansir dari Intisari Online, seorang gadis bernama Jessica Nordquist nekat membuat skenario penculikan lantaran tak terima diputuskan sang kekasih bernama Mark Weeks.
Wanita berusia 26 tahun itu bahkan sempat menyebarkan tuduhan tentang pemerkosaan yang dilakukan Weeks pada keluaraga dan kerabat mantan kekasihnya.
Sayang, sikap Jessica itu tidak mendapatkan perhatian, sehingga dia pun merekayasa penculikan pada dirinya sendiri.