Pemotretandilakukan lebih awal, yakni setelah akad di kantor agama Johor Bahru, pada pagi hari.
Saat siang hari, mendadak hujan, sementara cuaca mendung hingga sore hari.
"Pemotretan dimulai pukul 12 siang.
Namun tidak bisa selesai sebelum jam 15.00.
Di dalam rumah, semuanya gelap karena langit mendung setelah hujan turun.
Tak ada genset untuk menyalakan lampu.
Hanya ada topi bersenter yang sering dibawa untuk memancing malam hari," ujar pria asal Pasir Gudang.
Untungnya, semua bisa diatasi dengan cara yang telah dilakukan fotografer.
Fotografer memutuskan untuk menyederhanakan semuanya.
"Semuanya disederhanakan, sesi pemotretan dipercepat sebelum listrik padam," ujar Nur Najihah Tamsis.
"Untungnya saya punya pengalaman memotretpengantinsaat listrik padam," ujar sang fotografer.