"Akibatnya, membuat populasi anakan ular ini semakin tidak terkontrol," kata imbuhnya.
Ular kobra Jawa mudah beradaptasi
Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019).
Ular kobra Jawa beradaptasi dengan baik di pemukiman penduduk, meski habitat aslinya adalah persawahan dan pekarangan.
Ini dikarenakan sebelum menjadi pemukiman, lahan tersebut merupakan persawahan atau pekarangan.
"Adaptasi ular cukup bagus jika dibandingkan dengan mamalia maupun burung. Apalagi ular (kobra Jawa) seperti ini," tutur Amir.
Amir juga mengatakan bahwa ular kobra Jawa tidak sulit berkembang biak. Sekali bertelur, jumlahnya sekitar 13 hingga 20 butir, minimal setahun sekali.
Telur kobra ini menetas di tempat-tempat yang tersembunyi, tepatnya di lingkungan yang cenderung gelap dan lembap.
Masalahnya tidak diketahui penduduk, telur-telur ular kobra Jawa dapat disimpan di shelter sebagai tempat perlindungan ular.
Misalnya, banyak tumpukan barang yang tidak disimpan rapi di dalam maupun di luar rumah, yang menjadi tempat lembap bagi ular untuk berlindung.
Selain itu, permukiman warga merupakan potensi mangsa ular kobra Jawa yang cukup karena keberadaan tikus-tikus tersebut.