"Dari pertama diajak itu sudah enggak bersuara," ungkap Saiful.
Ketika diajak berkomunikasi, kata Saiful korban hanya mengangguk dan menggelengkan kepala.
"Anak e itu dari pagi sampai malam, sampai pagi lagi jarang omong," kata Saiful mengutip keluhan pelaku.
Namun, anehnya korban bisa berbicara seperti biasa saat bersama Saiful.
"Aku heran kalau sama saya itu dia itu ngomong," ujar dia.
Terkait kondisi anaknya yang diduga mengalami keterlambatan pertumbuhan mental, Saiful mengaku tidak tahu.
Dilansir dari Tribunnews.com, pelaku mengaku bahwa ia kesal serta emosi hingga memukuli sang buah hati dengan tangan kosong.
"Tersangka ini emosi dan kesal karena sudah beberapa kali mengingatkan korban agar tidak buang air besar di celana, tapi tetap saja."
Selain itu, korban kerap menjahili adiknya yang masih bayi," kata Kompol Mirzal Maulana, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (10/11/2021).
Aksi ini bisa terungkap setelah nenek korban, MJT mendengar kabar sang cucu meninggal dunia.
MJT kemudian memeriksa kondisi cucunya yang terdapat sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya.