Alasan itu membuatnya harus menghabiskan waktu untuk bertahan hidup di hutan.
Dalam film dokumenter itu, ibu Zanziman mengatakan kepada wartawan bahwa karena penampilannya,putranya menjadi sasaran intimidasi di desa sepanjang hidupnya.
Teman-temannya sering memanggilnya dengan nama yang kasar dan tidak pantas.
Zanziman Ellie dan ibunya.
Untuk diketahui, Zanziman menderita mikrosefali, suatu kondisi di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
Setelah film dokumenter tersebut, Afrimax TV membuat halaman GoFundMe dan menerima banyak sumbangan dari pemirsa di seluruh dunia.
Sumbangan itu diharapankan bisa membuat kehidupan Zanziman dan ibunya menjadi lebih baim lagi.
Melansir dari situs Atinkanews, sumbangan tersebut kini telah digunakan untuk menyekolahkan Zanziman ke sekolah anak berkebutuhan khusus di Community Center Ubumwe, Rwanda, Afrika Timur.
Zanziman Ellie akhirnya belajar di sekolah berkebutuhan khusus.
Dia sekarang secara teratur mengenakan setelan yang pas saat dan menuju ke kelas tempat dia belajar untuk menjadi aset bagi komunitasnya.
Ibu Zanziman berkata, "Tuhan adalah pembuat keajaiban."