Gua juga diperlakukan sesuai apa yang akan dilakukan orang tua saat membesarkan bayi perempuannya. Sementara itu, Kellogg menjalankan serangkaian tes terhadap Gua dan Donald.
Dia mulai memeriksa "tekanan darah, ingatan, ukuran tubuh, coretan, refleks, persepsi kedalaman, vokalisasi, penggerak, reaksi terhadap gelitik, kekuatan, ketangkasan manual.
Kellogg juga menguji kemampuan memecahkan masalah, rasa takut, keseimbangan, perilaku bermain, memanjat, ketaatan, menggenggam, pemahaman bahasa, rentang perhatian, dan lain-lain," menurut catatan penulis The Psychological Record.
Menurut satu laporan, Kellogg akan mengetuk kepala Donald dan Gua dengan sendok, untuk mendengar perbedaan suara tengkorak mereka. Dia juga akan membuat suara keras untuk melihat siapa yang akan bereaksi lebih cepat.
Seorang bayi manusia (Donald) yang dibesarkan bersama simpanse (Gua)
Mereka bahkan mencoba meyakinkan Gua untuk tidak memakan gelembung sabun dengan memasukkan sebatang produk sabun ke mulutnya.
Rekaman menakutkan dari percobaan menunjukkan Gua dan Donald diletakkan di kursi tinggi dan diputar-putar sampai mereka mulai menangis.
Mereka juga didorong menyelesaikan tes kejam. Di mana mereka dimasukkan dalam labirin dan dipaksa keluar dengan rintangan yang berubah-ubah di sekitar mereka.
Baca Juga: Berteman dengan Polisi, Baim Wong Tak Ragu Lakukan Prank dan Eksperimen Sosial di Video YouTubenya
Eksperimen berhenti tiba-tiba
Untuk sementara, Gua unggul dalam latihan ini dibandingkan dengan Donald. Tapi setelah mereka berdua berumur satu tahun, segalanya mulai berubah.
Keuntungan fisik Gua perlahan-lahan dikalahkan oleh kemampuan Donald untuk merumuskan kata-kata. Para dokter segera menyadari bahwa mereka telah mencapai batas kecerdasan simpanse.