GridPop.ID - Kisah tak biasa datang dari pasutri Winthrop Niles Kellogg dan Luella.
Bagaimana tidak, mereka membesarkan seekor bayi kera yang diberi nama Gua bak anaknya sendiri.
Keanehan pun mulai terlihat setelah satu tahun pertama.
“Keluarga baru”
Kellogg terpesona akan gagasan anak-anak yang dibesarkan di alam liar dengan sedikit atau tanpa bantuan manusia. Dia merasa cara terbaik untuk mencoba meniru hal itu secara terbalik, dengan membawa simpanse ke rumahnya.
Dia tahu meninggalkan anak manusia di hutan belantara secara moral tercela. Jadi sebaliknya, dia memilih membawa bayi hewan ke dalam masyarakat modern.
Pada 26 Juni 1931, Kelloggs menyambut kedatangan keluarga baru mereka, seekor bayi simpanse bernama Gua, yang akan mereka besarkan bersama putranya, Donald.
Gua berusia tujuh setengah bulan dan Donald sedikit lebih tua pada usia 10 bulan ketika eksperimen dimulai.
Eksperimen itu diklaim dilakukan dalam upaya untuk melihat apakah lingkungan akan memengaruhi perkembangan simpanse, dan sejauh mana mereka bisa menyerupai manusia.
Selama sembilan bulan berikutnya, 12 jam sehari, tujuh hari seminggu, Kellogg dan istrinya yang setia, keduanya psikolog komparatif, melakukan tes demi tes pada Donald dan Gua.Eksperimen kejam
Donald dan Gua dibesarkan dengan cara yang persis sama. Mereka berdua mengenakan baju bayi, disuruh duduk di kursi tinggi, tidur di ranjang dan mendapat ciuman selamat malam, meskipun Gua dibawa dengan kereta kecil.