Follow Us

Gajinya hanya 10 Ribu per Hari, Seorang Ibu di Afghanistan Terjebak Dilema Dipaksa Jual Anaknya pada Majikan Demi Tebus Utang Sebesar Rp 7,7 Juta

Andriana Oky - Selasa, 19 Oktober 2021 | 16:31
 
Wanita Afghanistan mengantri di depan kantor PBB di Afghanistan tahun 1999
CNN

Wanita Afghanistan mengantri di depan kantor PBB di Afghanistan tahun 1999

Anak perempuan itu nantinya akan bekerja di rumah pemberi pinjaman, sebelum dinikahkan dengan salah satu putranya ketika dia mencapai pubertas.

Permasalahan yang dialami Saleha ini marak terjadi di Afghanistan saat ini.

Terkait kondisi krisis kemanusiaan ini, para perwakilan dari Amerika Serikat (AS) dan Taliban menggelar pembicaraan di Qatar selama akhir pekan.

Kembali mengutip Kompas.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa (12/10/2021) menuturkan, pembicaraan tersebut membahas bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.

Dia menuturkan, kedua belah pihak terlibat dalam diskusi yang produktif dan pembicaraan tersebut sebagian besar bernada positif.

Baca Juga: Wilayahnya jadi Daerah Terakhir yang Ditaklukan Taliban, Ini Sosok Gubernur Wanita Pertama Afghanistan yang Sering Ikut Perang hingga Latih 600 Militan Anti-Taliban

Di sisi lain, seorang pejabat Taliban mengatakan warga Afghanistan harus terbiasa dengan kesulitan selama beberapa bulan.

“Kami menderita selama 20 tahun berperang, kami kehilangan anggota keluarga kami, kami tidak memiliki makanan yang layak, dan pada akhirnya kami dihargai dengan pemerintah ini.

Jika orang harus berjuang selama beberapa bulan, lalu kenapa?” kata pejabat itu.

“Popularitas tidak penting bagi Taliban,” tambahnya.

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular