Anak perempuan itu nantinya akan bekerja di rumah pemberi pinjaman, sebelum dinikahkan dengan salah satu putranya ketika dia mencapai pubertas.
Permasalahan yang dialami Saleha ini marak terjadi di Afghanistan saat ini.
Terkait kondisi krisis kemanusiaan ini, para perwakilan dari Amerika Serikat (AS) dan Taliban menggelar pembicaraan di Qatar selama akhir pekan.
Kembali mengutip Kompas.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa (12/10/2021) menuturkan, pembicaraan tersebut membahas bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.
Dia menuturkan, kedua belah pihak terlibat dalam diskusi yang produktif dan pembicaraan tersebut sebagian besar bernada positif.
Di sisi lain, seorang pejabat Taliban mengatakan warga Afghanistan harus terbiasa dengan kesulitan selama beberapa bulan.
“Kami menderita selama 20 tahun berperang, kami kehilangan anggota keluarga kami, kami tidak memiliki makanan yang layak, dan pada akhirnya kami dihargai dengan pemerintah ini.
Jika orang harus berjuang selama beberapa bulan, lalu kenapa?” kata pejabat itu.
“Popularitas tidak penting bagi Taliban,” tambahnya.
GridPop.ID (*)